


Ahad, 25 Desember 2011…
Pagi ini di buka oleh rintik air hujan di sekitar rumah, para member blusuk’ers sibuk saling berkirim pesan singkat menanyakan kepastian rencana kami untuk blusukan. Setelah menunggu beberapa jenak, akhirnya berkumpul lah kami berempat untuk bersiap2 mengarungi perjalanan hari ini,,tujuan hari ini, CURUG SILANGIT. Bagi pembaca yang belum pernah mendengar nama itu, mungkin akan bertanya – tanya, di mana dan apa itu curug silangit. Curug merupakan nama lain dari air terjun, sedangkan silangit adalah nama yang diberikan oleh masyarakat sekitar untuk air terjun yang berada di dusun jaketro, kecamatan kali gesing, kabupaten purworejo itu. Berjarak kurang lebih 45 km arah barat daya kota Yogyakarta, kami pun menyiapkan bekal secukupnya, motor+bensin dan perlengkapan, jas hujan untuk berjaga2 jika cuaca hujan, serta tidak ketinggalan kamera, untuk mengabadikan momen.
Jam tujuh lebih beberapa menit, motor kami mulai melaju meninggalkan kampong base camp blusuk’ers, melewati Jl. Dongkelan, menyusuri rute Jl. Bantul-Bugisan-patang puluhan, hingga memasuki ruas Jl. Godean. Ketika memasuki ruas Jl. Godean KM 4, persiapan kami mulai terlihat berguna, gerimis mulai turun, menemani kami menyusuri sepanjang jalan godean, kenteng, hingga mendaki perbukitan menoreh. Perjalanan sepanjang perbukitan menoreh merupakan sebuah rute perjalanan yang sungguh mengasyikkan, kelak – kelok jalan pegunungan, di kanan- kiri di suguhi hamparan hijau sawah dan perbukitan menoreh yang tertutup kabut tipis, membuat jarak dan jalan mendaki tidak begitu terasa melelahkan. Saat memasuki kawasan hutan pinus di daerah Girimulyo, Kulon Progo, hujan mengguyur semakin deras, sempat kami bertanya kepada seorang penduduk lokal, mengenai arah menuju curug silangit. Setelah menuruni perbukitan menoreh di kawasan kali gesing, dengan di bumbui aroma durian yang memang menjadi komoditi andalan daerah itu, akhirnya sampailah kami pada papan penunjuk arah menuju Curug Silangit.
Perjalanan berikutnya melalui gang selebar 2 meter dengan kondisi kombinasi beton dan susunan batu kali, menjadi semakin menantang karena jalanan licin akibat guyuran hujan. Jalan yang terus mendaki membuat kami memacu motor dengan semangat, di bumbui rintik hujan sehingga membuat kami lupa untuk memperhatikan rambu2 sekitar. Dengan PeDe, kami memacu motor terus naik ke atas, tapi pada akhirnya yang kami dapat bukan lah air terjun, melainkan jalanan yang terputus dan berganti menjadi tanah lumpur nan licin, dengan perasaan sedikit malu dan kecewa, mungkin juga sedikit tergelitik, kami pun turun menuju daerah perkampungan penduduk. Ternyata oh ternyata, di ujung gang sebelum jalan menanjak, ada rambu tempat parkir curug dan rambu kea rah curug yang menunjuk ke kiri. Kami pun tertawa terbahak di buatnya. Hahahahahaaa…
Setelah memarkir motor, mulaila perjalanan setapak demi setapak kami, melewati 49 rintangan dan 99 cobaan….hehehee..
Perjalanan 1,5 km terakhir sungguh menguras energy, dengan jalan setapak berbatu, menanjak, licin karena habis di guyur hujan, hingga di beberapa ruas kami sempat terpeleset…..
Namun, setimpal dengan beratnya medan, perlahan dan amat pelan, sedikit demi sedikit kami mulai melihat rentetan air terjun. O iya, curug silangit ini merupakan curug yang special, karena tipikal nya merupakan curug dengan beberapa tingkat, dan di sekitar aliran curug tersebut terdapat beberapa curug yang lain, serta kedung atau kolam air.
Melihat curug yang pertama, lega rasanya, segera kami keluarkan kamera..di bawah naungan atap gazebo yang terbuat dari ijuk, kami ambil beberapa gambar, sambil beristirahat. Setelah cukup istirahat, perjalanan kami lanjutkan, kali ini medan jalan lebih berat dari sebelumnya, tanjakan semakin terjal, membuat nafas semakin tersengal, tapi tak membuat hati kami menjadi kesal, justru semakin penasaran kami di buatnya….
Setelah berjalan beberapa meter, terlihat lah sebuah curug yang di bawahnya terdapat sebuah kedung yang sedang di pakai untuk berenang, mungkin penduduk lokal. Perjalanan terus berlanjut, karena cuaca yang tidak mendukung, kami tidak dapat mengambil gambar terlalu banyak … :-(( …
Perjalanan kami terhenti di puncak sebuah curug, (curug ketiga dalam hitungan saya), karena kami lihat tidak ada jalan lagi ke depan. Tapi,, teman kami tetap berkeyakinan masih ada satu curug lagi di depan, curug yang lebih besar, ntah dari mana dia dapat keyakinan itu…Akhirnya kami teruskan perjalanan, kali ini menyusuri sungai berbatu dengan arus sedang di beberapa titik, yang membuat kami harus berhati – hati kalau tidak ingin terpeleset.
Setelah mengikuti kata hati teman kami, sampai lah kami di tempat yang sungguh tidak di sangka – sangka,,,sebuah curug bertingkat setinggi kurang lebih 20 meter, dengan debit air melimpah,,sungguh sebuah pesona yang tak terduga di balik serangkaian perjalanan melewati tempat yang seolah tidak mungkin akan di temui air terjun seindah itu…Subhanallah..
Kami nikmati sejenak tempat itu,,ambil beberapa gambar dengan segala keterbatasan yang ada, karena saat itu cuaca masih hujan. Lepas menikmati si curug silangit, kami putuskan untuk balik kanan, pulang.
Kembali kami melewati jalanan terjal menuju parkiran, mengambil motor dan helm kami, membenarkan letak barang bawaan kami, dan….meluncur pulang..
Tak lupa kami mampir untuk membeli oleh2 khas kali gesing,,duriaannn…
Tidak tanggung-tanggung,, kami beli dari sebuah rumah di pinggir jalan,, 7 butir buah durian,,dengan aroma harum semerbak, di tambah salah seorang teman kami membeli sekantong besar buah rambutan, dengan harga ekonomis, 3 ribu rupiah. O iya, untuk pembaca yang ingin membeli buah durian di daerah kali gesing, kami sarankan untuk membeli buah langsung ke rumah2 warga, karena hampir seluruh warga kali gesing mempunyai pohon durian. Harga per butir berkisar antara 10 – 15 ribu untuk ukuran sedang.
Akhirnya,,setelah lengkap barang bawaan kami, segeralah kami meluncur menuju base camp kami kembali. Tepat pukul 15.15, dengan selamat sentosa, dan dengan mengucap syukur Alhamdulillah,,akhirnya kami tim blusuk’ers selamat sampai base camp….
Next Trip by tim blusuk’ers : tunggu tanggal mainnya…hehehe...