Selasa, 10 Januari 2012

1000 mangrove untuk Indonesia (part 1)


Midweek pertama di tahun yang baru, entah kenapa justru rasanya begitu hambar bagiku. Hari – hari yang ku jalani, seolah tak pernah bergerak maju, waktu terasa begitu memasung ku dalam kehampaan, sunyi, suntuk, malas, berkecamuk dalam pikiranku. Tiba – tiba aku perhatianku teralihkan oleh getar HP yang ku letakkan di samping pembaringanku, sebuah sms masuk. Wah, sms dari seorang kawan, dengan penuh tanda tanya kubuka pesan dan mulai kubaca, ternyata isinya adalah promosi kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi kantor kawanku tadi. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebuah kegiatan di alam terbuka, selama 2 hari satu malam, yaitu kegiatan penanaman 1000 mangrove untuk Indonesia yang akan dilaksanakan tanggal 7-8 januari 2012. Dengan masih menyisakan tanda tanya dalam hatiku, ku pun mulai menimbang2 ajakan kawan tadi. Semalaman aku terus berpikir tentang kegiatan itu, sembari mengabarkan perihal adanya kegiatan itu kepada kawan2 lain yang mungkin tertarik.

Sebenarnya, kegiatan semacam itu cocok denganku, yang suka “blusukan” dan berbaur dengan alam, tapi pertimbanganku adalah aku tidak punya kenalan selain kawan yang mengirimi aku sms tadi. Dalam lamunanku, terbayang bagaimana jadinya nanti kalo aku ikut kegiatan tapi tidak ada satu pun orang yang ku kenal dalam kegiatan itu, sedangkan kawan yang aku kenal, pastinya akan sibuk mengurus jalannya kegiatan itu, karena aku tau kalo dia adalah salah satu orang penting dalam kegiatan itu. Seharian aku berpikir ikut atau tidaknya aku pada kegiatan tersebut, sampai2 hari itu aku tidak begitu konsen tentang pekerjaanku. Sore hari jelang senja, aku mengirim sms tanda keikut sertaanku dalam kegiatan penanaman 1000 mangrove. Oke, aku sudah memutuskan, maka persiapan harus kulakukan sebaik2nya, supaya pada hari-H nanti kegiatanku bisa menyenangkan dan bermanfaat.

Mulailah tahap persiapan ku…
Mulai ku tulis barang2 apa yang akan ku bawa selama perjalanan, mulai ku persiapkan semua peralatan yang akan ku ajak ikut serta. Kamera DSLR yang senantiasa menemani setiap perjalanan ku, mulai aku persiapkan, ku bersihkan terlebih dahulu, kemudian aku masukkan ke dalam tas kamera. Pakaian dan segala keperluan lain, ku masukkan terlebih dahulu dalam tas plastic sebelum ku susun rapi di tas punggung ku. Tak lupa ku bawa cadangan tas plastic untuk berjaga2 jika nanti dibutuhkan. Alat mandi dan sedikit obat2an pribadi tak lupa kumasukkan ke dalam tas. Oke !!!!persiapan selesai... Tinggal satu yang perlu ku bereskan, bagaimana aku bisa sampai ke tempat pemberangkatan sebelum jam setengah 7 pagi, sementara aku berangkat dari sunter L25, tempat pemberangkatan ada di jalan gatot subroto. Padahal aku tidak punya kendaraan pribadi,,,,akal pun aku putar untuk menemukan solusi secepatnya. Teringatlah aku akan seorang kawan lama yang konon katanya tinggal di dekat kawasan gatot subroto. Aku bujuklah ia lewat sms untuk bersedia menampung selama semalam dan mengantarkanku pada pagi harinya (wis di tampung jik ngenyang…hahahaha) menuju tempat pemberangkatan. Dengan iming2 bisa ketemu denganku (hahaha..sok ngartiiiissss…!!!!) , akhirnya dia bersedia untuk menampungku.
Jum’at sore, sesuai dengan schedule ku, meluncurlah aku menuju tempat penampungan sementara ku. Nebeng salah seorang kawan kantorku, menembus awan gelap yang mulai menggantung di langit Jakarta. Berangkatlah kami menuju daerah Tomang melewati rute Mangga Dua – Stasiun Beos – Jelambar – Grogol hingga sampailah saya di Tomang. Di jemput kawan lama di depan RS Harapan Kita, kemudian kami melaju ke rumah kos dia agak ke dalam gang.

Malam hariku di tempat kos kawan, di mulai dengan berkenalan dengan kawan2 kos lainnya, sholat, dan kemudian makan malam bersama dilanjutkan dengan ngobrol bareng di ruang tengah. Terasa sekali kehangatan di antara mereka, banyolan ngalor ngidul di selingi sentilan kepada sesame kawan kos, membuat suasana terasa sangat cair, hampir aku tidak merasa bahwa aku adalah tamu baru di tempat itu. Lelah ngrobrol bersama, dan kami mulai kehilangan topic obrolan, mulailah kami beringsut ke kamar masing2, di kamar, lagi2 aku di interogasi mengenai kegiatan ku selama ini dan kehidupan ku saat ini. Waktu pun tak terasa berlalu hampir 3 jam kami habiskan untuk ngobrol ngalor ngidul. Tibalah saatnya untuk m.mejamkan mata, mengumpulkan tenaga untuk esok pagi, dan menguak dalam mimpi indahnya kegiatan esok pagi.

Akhirnya, tibalah juga sabtu pagi yang ditunggu2. Pagi dibuka dengan suara gemericik air hujan yang terdengar dari dalam kamar. Perasaan was – was mulai menyelimuti, apa jadinya kalau pagi ini hujan lebat, jadi kah kegiatan yang telah lama dipersiapkan ini? Ah, aku pilih menghilangkan rasa was – was ku dengan memulai hariku..Ku ambil air wudlu, shalat shubuh, kemudian mulai mandi pagi. Alhamdulillah, sekeluar dari kamar mandi, suara air hujan sudah tak terdengar lagi. Berangkaaattttt……

Setelah sempat mampir makan pagi di warteg sebelah RS Harapan Kita, sampailah saya di tempat pemberangkatan di Jl. Gatot Subroto 31 tepat pukul 6.30. Dag dig dug rasa di dada, seperti apa kawan2 ku yang akan berkegiatan bersama dua hari ke depan, rasa minder dan sungkan berkecamuk dalam hati, bisa kah aku berbaur di tengah2 mereka? Di saat aku masih meraba – raba calon kawan2 baruku, mulai ku berkenalan satu per satu dengan mereka. Waktu mulai menunjukkan pukul 7.00, angkutan yang akan membawa kami pun sudah datang, kami pun berkumpul untuk briefing awal dan doa bersama. Setelah mengabsen untuk memastikan jumlah peserta, Bismillahirrahmaanirrohiim…..berangkatlah kami menuju tujuan pertama..Suaka Margasatwa Muara Angke…..Suara berderum angkutan membuka perjalanan kami di pagi yang belum juga cerah itu.

Melewati jalur taman anggrek – grogol – pluit, sampailah kami di depan Suaka Margasatwa Muara Angke setelah satu jam bercakap di dalam angkutan. Yang tidak kami sangka, ternyata Suaka Margasatwa yang kami kunjungi terletak persis di pinggir jalan, di dalam kawasan perumahan elit. Masuk ke dalam lokasi, kami di sambut dengan hangat oleh bapak – bapak petugas dari BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam). Sebelum melaksanakan penanaman 1000 mangrove, terlebih dahulu kami diberikan pengertian mengenai segala sesuatu tentang hutan dan mangrove. Hutan adalah sebuah wilayah yang terdiri dari kombinasi vegetasi tumbuhan dan satwa atau pun hanya salah satu dari keduanya (bener po ra yo????kayane bener dech…please di koreksi kalo salah…hehehe). Sedangkan mangrove adalah sebuah kawasan hutan yang mampu bertahan pada kondisi perairan yang mengandung garam. Fungsi utama mangrove adalah untuk melindungi daratan ketika ada gelombang laut besar yang menuju daratan (tsunami), untuk menyerap kadar toksin di dalam air yang di bawa oleh limbah industri maupun rumah tangga, dan sebagai awal dari rantai makanan kehidupan di daerah muara sampai ke laut. Ketika ada gelombang dengan energi besar menuju daratan, tanaman mangrove yang mempunyai akar kuat akan mereduksi sebagian besar energi yang di bawa oleh gelombang tadi, sehingga akan melindungi manusia dan kehidupan yang ada di daratan.Setelah mendengarkan penjelasan singkat dari petugas BKSDA, kami di ajak keliling Suaka Margasatwa Muara Angke sebentar, menikmati kicauan burung2 laut dan menikmati hijaunya pemandangan. Kemudian barulah kami mulai masuk ke dalam tanah basah dan menanam 500 mangrove pertama. Lumpur kecoklatan yang kadang membuat kami kesulitan melangkah tidak menyurutkan semangat kami untuk terus menanam, satu demi satu kami tanam tumbuhan yang baru berdaun enam tersebut, canda dan tawa menyelingi kegiatan kami, apalagi ketika ada kawan yang terjerembab jatuh ke dalam lumpur, prihatin, tapi juga geli melihat kawan yang terjatuh. Subhanallah, di luar dugaanku, baru mulai berkegiatan dengan kawan2 yang baru, tapi aku sudah merasa berkawan dengan mereka cukup lama. Subhanallah……


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa komen nya yaaa....hehe