Rabu, 29 Februari 2012

Du

sebuah lagu By : Peter Maffay


In Deinen Augen steht so vieles was mir sagt
Du fühlst genauso wie ich.
Du bist das Mädchen das zu mir gehört,
ich lebe nur noch für Dich.

Du bist alles, was ich habe auf der Welt, Du bist alles was ich will.
Du, Du allein kannst mich versteh'n. Du, Du darfst nie mehr von mir gehn.

Seit wir uns kennen ist mein Leben bunt und schön,
und es ist schön nur durch Dich.
Was auch gescheh'n mag ich bleibe bei Dir,
ich laß Dich niemals im Stich.

Du bist alles, was ich habe auf der Welt, Du bist alles was ich will.
Du, Du allein kannst mich versteh'n. Du, Du darfst nie mehr von mir gehn.

Gesprochen :
Du - ich will Dir etwas sagen was ich noch zu keinem anderen Mädchen -
zu keinem anderen Mädchen gesagt habe.
Ich hab' Dich lieb, ja ich hab' Dich lieb -
Und ich will Dich immer lieb haben
immer, immer nur Dich.

Wo ich auch bin, was ich auch tu,ich hab ein Ziel, und
dieses Ziel bist Du, bist Du, bist Du.

Ich kann nicht sagen was Du für mich bist,
sag daß ich Dich - Dich nie verlier.
Ohne Dich leben das kann ich nicht mehr,
nichts kann mich trennen von Dir.

Du bist alles, was ich habe auf der Welt, Du
bist alles was ich will - yeah...
Du, Du allein kannst mich versteh'n. Du, Du darfst nie mehr von mir gehn.
Du, Du allein kannst mich versteh'n. Du - Du darfst nie mehr von mir gehn.

Du ..............



sumber : http://www.mp3lyrics.org/p/peter-maffay/du/

Landscape Photography Tips



Not all nature is the same. Different types of nature need to be examined in varying ways in order to capture them in photos.

Water can be an interesting focal point or a complicated feature. Flowing water behaves differently than still water. A rushing river may be difficult to freeze in a photo, but a slower shutter speed can produce a blurred effect to show the speed of the water. With still water, take the reflection into account and compose the picture accordingly.

Forests can easily look like a lump of trees in pictures. Scan the area for patterns or unusual features, such as stumps or fallen logs to use as focal points. Be aware of how sunlight falls through the trees and the levels of light in the woods.

Prairies and wide-open spaces can be difficult because they may not have many natural features to make them interesting. Be sure to look around for a focal point or interesting feature that can convey the spaciousness of the landscape to the viewer.

Desert photography can be rugged, rocky landscapes with lots of sun. Playing with light and heat can convey great feelings in pictures. Try shooting both with the sun as backlight and as focal point, but be careful that the bright sun in the foreground doesn't fade out the rest of the landscape. Look for angles that can capture shimmering heat. Nighttime desert skies can also be great places to capture the stars.

Coastlines can be varying in their styles, and it's important to spend a little time observing the shoreline and how water interacts with it before capturing the image. With rocky coasts, work on timing the crash of waves over the rocks. With tropical coasts, try getting greenery in the picture to convey the lushness of the landscape.

As with other elements of nature, mountains can be different in their styles. They can be rugged crags, rolling hills or snow-capped peaks. Observe how the light creates shadows on the peaks, and look for angles that can convey the majestic of the terrain. Shadows can also make or break photos of valleys and canyons. An interesting shadow on a canyon wall might look like a dark spot in an actual photo. Pay attention to where the light lands and doesn't land. This could involve trekking around to find the perfect angle or waiting for specific times of day.



sumber : http://adventure.howstuffworks.com/outdoor-activities/adventure-photography/landscape-photography3.htm

Landscape Photography Techniques



By mastering certain photographic techniques, you can take your pictures from "blah" to "wow." Composition, or framing the picture, is one of the most important aspects of photography. In composing a photo, use a technique called the "rule of thirds." Divide the view into thirds both horizontally and vertically. Align the focal points of the picture where the horizontal and vertical lines intersect, and the resulting photo will be much more interesting to look at.

Good composition can also convey depth and scale. Placing an object in the foreground will help the viewer know where to start looking. Larger elements in the background can convey depth to the picture.

Weather and sky can also work to your advantage. Horizon lines work well for the rule of thirds. Weather can provide a sense of motion, and choosing how much sky to add to a photo will help determine scale and depth.

Lines can help your landscape photos come to life, because they draw the viewer toward a focal point further back in the picture. You can include roads in landscape pictures to help lead the viewer's eye through the picture.

Panoramic shots might convey a scene's grandeur, but zooming in on a subject can show incredible details. Look for patterns in the landscape. Close-ups of leaf patterns or bees zooming around a flower can be effective and beautiful photos.

Simply changing the point of view can turn a shot from so-so to stunning. A simple shot of a river may be adequate, but try walking around and examining it from other angles to get a more interesting picture. Take the time to look from all angles -- including high and low vantage points -- to come up with that extraordinary shot.

Finally, consider lighting in your picture. Natural light is key to landscape photography and might take some getting used to. Many photographers refer to the "magic hours," or times when natural lighting is exceptionally good [source: Frazier]. This timeframe comprises the hour before and after both sunrise and sunset. However, even bright sun in the middle of the day can make a picture interesting. Study where the sun is and how it will affect the picture. Using sun as backlight, sidelight and even in the foreground can create interesting shadows and effects. When light is low, adjust the settings on the camera to allow for more exposure in order to capture that moment.

Once you get your technique down, there are a few extra tips and tricks you can use to snap the perfect shot. We'll take a look at them next.


sumber : http://adventure.howstuffworks.com/outdoor-activities/adventure-photography/landscape-photography2.htm

Selasa, 28 Februari 2012

Simfoni Kematian



Semilir angin menggoyang dedaunan

bagaikan di nina bobokkan oleh belaian bidadari kahyangan

Lantas satu per satu daun pun berguguran

saat simfoni berubah jadi nyanyian kematian

Hidup manusia mengalir bagai angin

menina bobokkan dengan berbagai kenangan

Hingga tak sadar hidup tlah mendekat pada akhir

saat malaikat datang membawa perintah Tuhan

Manusia hidup hanya sebentar

tak lebih dari rasa lapar

Karena itu jangan lupa kumpulkan bekal

sebagai modal temui ajal


TP GFPPEP

20 feb 2012 ; 10.58

Mendung dalam Sangkar



Dua ekor burung bertengger di atas menara

bercengkerama di tengah dinginnya pagi

tiba – tiba terbang mereka berpindah aduan

terbang bebas tak bertepi

Pagi ini berselimut mendung

seolah dunia sedang murung

Aku pun terjaga dalam renung

dalam sangkar tempatku terkurung


Sunter, L25

20 feb. 2012 ; 06.20

Dekat tak Melekat



Saat jalanku mulai rapuh

Saat mataku mulai rabun

Tak ingin ku banyak berkeluh

karena hanya kan buatku kelu

Saat ku bisa tertawa

tawa bahagia

tak ingin ku jadi jumawa

karena kan bawa ku ke neraka

Begitu dekat

tapi tak melekat

Kalau melekat

semuanya tamat

Tak satupun dari kita

pernah merasakannya

saat – saat yang pasti ada

tinggal kita tunggu waktunya

Kita harus siap sedia

maju ke medan laga

menghadapi segala karma

atas semua karya kita



Senja Utama Jogja

Bis I/ 9d

23 jan. 2012, 21.00

Minggu, 12 Februari 2012

99 Cahaya di Langit Eropa : Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa




Judul buku : 99 Cahaya di Langit Eropa

Pengarang : Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Tebal buku : 411 hal.


sumber foto : http://fandagri.blogdetik.com/files/2011/08/hl-cadangan.jpg





“Buku ini berhasil memaparkan secara menarik betapa pertautan Islam di Eropa sudah berlangsung sangat lama dan menyentuh berbagai bidang peradaban. Cara menyampaikannya sangat jelas, ringan, runut, dan lancar mengalir. Selamat!”

--M. Amien Rais--


“Novel perjalanan ini menunjukkan bahwa kebudayaan dan teknologi selalu berjalan berdampingan, saling mengisi, menentukan masa depan suatu peradaban.”

--B.J. Habibie--


Wina, Paris, Cordoba, Granada, Istanbul….


Kalau anda adalah orang yang suka travelling, buku ini wajib anda baca.

Kalau anda adalah orang yang suka sejarah, buku ini harus menjadi salah satu penghuni rak buku di kamar anda.

Kalau anda cinta Islam dan bangga menjadi seorang muslim, buku ini akan memandu anda untuk lebih mencintai agama anda.

Sebuah buku karangan penulis muda sekaligus reporter dan seorang dosen muda yang telah malang melintang di berbagai penjuru dunia. Sebuah buku yang mengkisahkan tentang lika – liku perjalanannya mengunjungi berbagai tempat di Eropa. Sebuah buku yang akan membawa kita menengok kembali peristiwa – peristiwa yang terjadi ratusan, bahkan ribuan tahun lampau, sekaligus membuka cakrawala kita untuk menerawang ke masa depan apa yang seharusnya kita perbuat untuk kehidupan yang akan datang.

Sejarah bukanlah untuk mengetahui siapa yang menang dan siapa yang kalah di masa lalu, bukan juga untuk berbangga atau bersedih hati atas apa yang di raih pendahulu kita. Akan tetapi, sejarah adalah sebagai bahan pembelajaran bagi kita semua untuk mempersiapkan hari depan yang lebih baik, agar cerita – cerita kelam di masa lalu tidak terulang kembali, dan agar kejayaan masa lalu dapat terealisasi kembali di masa depan dengan cara yang lebih baik lagi. Kira – kira seperti itulah salah satu pesan yang ingin disampaikan penulis melalui buku ini.

Meskipun buku ini adalah buku tentang travelling, tapi bukan hanya gambaran tentang keindahan tempat – tempat yang dikunjungi penulis yang akan kita dapatkan. Dalam buku ini, juga disisipkan interaksi penulis dengan penduduk sekitar. Banyak pelajaran – pelajaran tentang kehidupan yang bisa di ambil dari interaksi tersebut. Dan hebatnya lagi, kita tidak perlu susah – susah berpikir dan menganalisa pelajaran yang bisa kita ambil, karena penulis sudah menyampaikan secara tersurat pelajaran hidup dari interaksi dengan penduduk sekitar.

Banyak kisah yang baru bagi saya ketika saya membaca buku ini, banyak pula fakta – fakta sejarah yang saya peroleh melalui buku ini. Beragam kisah dan fakta tersebut, disampaikan secara rapi, dengan kalimat – kalimat ringan namun penuh arti, dan dengan pilihan kata yang mudah di mengerti. Mulai kisah seorang Kara Mustafa Pasha “sang pembunuh” yang terpukul mundur dari peperangan di kota Wina, Austria, kemudian kisah tentang Axe Historique di kota paris, City of Lights Eropa, juga tentang kota pertama yang dijuluki City of Lights di benua biru tersebut, dan ditutup dengan lika – liku perkembangan Dinasti Ottoman di Turki.

Sebagai epilog, penulis menyampaikan perjalanannya kembali menuju titik nol dalam kehidupannya. Sebuah perjalanan yang penuh dengan emosi dan penuh arti. Sebuah perjalanan yang membuat setiap orang yang menjalaninya akan bertekuk lutut, bersimpuh penuh keluh, hingga menangis dalam batin. Dan lagi- lagi, detik – detik di titik nol ini pun di sertai dengan untaian kata – kata curahan perasaan dan rangkuman hikmah yang ia petik dalam akhir perjalanannya. Hingga ditutup dengan pesan yang penuh arti dan makna, “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan…”.

Mungkin, salah satu kekurangan dari buku ini, adalah tidak adanya foot note mengenai sumber yang bisa di unduh atau di baca mengenai kisah atau fakta yang dipaparkan, sehingga kita mengalami kesulitan ketika ingin mendalami atau mempelajari lebih lanjut tentang kisah atau fakta tersebut.

By the way, seperti yang saya sampaikan di awal tulisan ini, buku ini tetap merupakan buku rekomendasi bagi anda yang gemar membaca, travelling, dan belajar tentang sejarah. Kalau boleh saya katakana, membaca buku ini sama dengan belajar tarikh Islam dengan cara yang berbeda.

“Al-‘ilmu murrun syadidun fi bidayah, wa ahla minal ‘asali fin-nihayah”

Selamat membaca…!!!




Selasa, 07 Februari 2012

Tiga Karakter untuk Membangun Bangsa Indonesia


Sebuah tulisan, bukan, hanya sebuah rangkuman. Petikan dari kalimat – kalimat yang disampaikan oleh 3 orang sukses di jagat persilatan Indonesia, Mr. Ari Ginanjar, Mr. Jauhari Zein, dan Mr. Dahlan Iskan dalam acara yang bertajuk Leaders With Character di salah satu stasiun televisi swasta pada hari Minggu, 5 Februari lalu….

Indonesia yang maju, Indonesia sejahtera, Indonesia yang terdepan dalam segala aspek kehidupan. Itulah yang diharapkan seluruh insan yang hidup di negeri ini. Negeri yang subur namun belum makmur, ijo royo – royo tapi belum toto titi tentrem kerto raharjo. Ada apa gerangan sebenarnya di negeri yang seharusnya sudah menjadi kiblat kesejahteraan dan kemakmuran dunia ini.

Banyak hal yang tidak mustahil harus dilakukan untuk membangun negeri ini ke arah yang diharapkan. Dalam berbagai macam studi kasus maupun dialog antar nara sumber terkemuka di Indonesia, masalah mendasar yang harus ditemukan solusinya adalah seorang pemimpin yang berkarakter yang mau dan mampu memimpin negeri ini. Soal mau, siapa yang tidak mau menjadi orang nomor satu di negeri permai ini???. Tapi kalau soal mampu, siapa yang mampu menjadi pemimpin yang bisa membangun Indonesia menjadi bangsa yang maju dan disegani di dunia Internasional??.

Pada kesempatan kali ini, saya ingin mencoba berbagi tentang apa yang saya dengar dari sebuah acara televisi akhir pekan lalu. Ketika pertama kali berpindah channel ke acara tersebut, ketika itu pula Sang Menteri BUMN di tanya perihal keyakinan beliau apakah benar Indonesia dapat menjadi negara maju. Beliau menjawab dengan pasti ,YA. Beliau menyampaikan bahwa di Indonesia ini banyak terdapat orang – orang hebat yang mampu memajukan Indonesia. Perihal mengenai bagaimana jadinya ketika di Indonesia sendiri masih banyak orang yang pesimis bahwa Indonesia bisa maju. Pak Dahlan menyampaikan, bahwa sebenarnya banyak juga orang yang berpikir optimis bahwa Indonesia bisa maju. Hanya, orang yang berpikir pesimis lebih vocal daripada orang yang berpikir optimis, sehingga opini publik lebih mengarah kepada kesimpulan Indonesia tidak bisa menjadi negara maju. Di akhir kalimatnya, Pak DIS menyampaikan bahwa yang pertama diperlukan untuk membangun bangsa adalah keyakinan, optimisme bahwa Indonesia bisa maju dan disegani di kancah Internasional.

Kemudian, tibalah saatnya ketika nara sumber yang lain, Bapak Jauhari Zein, di “lempari” pertanyaan mengenai kiat – kiatnya memajukan perusahaan sehingga mampu menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia. Beliau menjawab, yang pertama kali dilakukan adalah mengubah culture yang ada di perusahaan tersebut serta menyamakan persepsi, visi, dan misi seluruh insan yang ada di perusahaan tersebut. Dengan kebiasaan, persepsi, visi dan misi yang sama dari seluruh komponen perusahaan, maka pergerakan dan kemajuan perusahaan akan lebih mudah diarahkan dan dikontrol.

Di akhir acara, para nara sumber diminta untuk menyimpulkan diskusi pada sore hari itu. Walaupun dengan cara penyampaian yang berbeda, secara tersirat dapat disimpulkan bahwa 2 karakter yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah Leadership, System, dan Value.

Leadership atau kepemimpinan yang baik adalah cara memimpin dengan menempatkan dirinya (pemimpin) sebagai role model yang menjadi panutan bawahan. Sifat – sifat serta sikap yang ingin diterapkan di organisasi/institusi yang dipimpinnya hendaknya dipaparkan terlebih dahulu kepada lingkungan melalui perilaku sehari – hari. Dengan cara semacam itu, lambat laun bawahan/lingkungan akan menyadari kemudian sungkan untuk bersikap yang berkebalikan dengan perilaku pimpinan (negative-red). Setelah lingkungan terbiasa melihat dan mengamati role model nya, barulah sang pemimpin memaparkan melalui kata – kata atau tulisan mengenai peraturan yang hendak ia terapkan.

System, yang dimaksud dengan sistem adalah seorang pemimpin harus mempunyai sebuah sistem untuk memastikan bahwa aturan itu mampu dilaksanakan oleh lingkungan. Atau dengan kata lain pengawasan. Setelah menyampaikan apa yang diinginkan untuk diterapkan di lingkungannya, yang perlu dilakukan adalah mengawasi seluruh insan yang berada dilingkunngan tersebut dapat melaksanakan aturan yang ada secara kontinyu. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah membuat rambu – rambu serta akibat yang harus diterima jika melewati rambu – rambu tersebut. Pun juga sebaliknya, membuat semacam batasan atas, dimana setiap orang yang bisa melewati batasan itu, akan menerima reward atas prestasi nya.

Point terakhi yang harus dimiliki adalah Value. Yang dimaksudkan dengan value adalah bagaimana nilai – nilai yang terkandung dalam sistem yang dijalankan dijaga sedemikian rupa agar tetap berjalan obyektif. Seorang pemimpin yang baik harus tahu menjaga nilai – nilai tersebut agar tetap, tidak turun. Nilai tersebut dijaga dengan cara menerapkan reward dan hukuman secara adil, obyektif, dan merata untuk semua insan yang terlibat dalam lingkungan sistem tersebut.

Leadership, System dan Value adalah 3 karakter yang diperlukan seorang pemimpin untuk memajukan lingkungan yang dipimpinnya. Tiga karakter itulah yang telah dilaksanakan oleh nara sumber pada sore hari itu, dan ketiganya terbukti berhasil mempengaruhi, membawa, dan menjaga lingkungan yang dipimpinnya menjadi salah satu lingkungan yang terbaik di negeri ini.

Semoga di waktu yang akan datang akan muncul pemimpin – pemimpin yang memiliki 3 karakter tersebut, yang akan membawa Indonesia menuju zaman keemasannya. Optimisme memang harus digelorakan dalam hati setiap orang di negeri ini, karena tanpa optimisme hidup tidak akan punya arah. Hanya akan terombang ambing mengikuti gelombang yang akhirnya akan karam di sebuah batu karang bernama keterpurukan dan kebimbangan.

Salam.